
Sang Pejuang Damai Kumpulan Puisi Untuk P.Dr. Neles Kebadabii Tebai, Pr.
![]() |
Judul | Sang Pejuang Damai Kumpulan Puisi Untuk P.Dr. Neles Kebadabii Tebai, Pr. |
Penulis | Vitalis Goo, Dkk. | |
Tahun Terbit | 2021 | |
Ukuran | 13×20 | |
Halaman | xi+119 | |
Penerbit | Lembaga Studi Meeologi & Kandil Semesta | |
ISBN | 978-602-18266-4-8 |
Segelas Kopi Hitam
Syukur dan pujian kami naikkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan rahmatNya, kami bisa menyelesaikan buku
kumpulan puisi berjudul ‘Sang Pejuang Damai’ ini dengan aman dan lancar. Buku ini adalah antologi puisi karya para penyair
muda sebagai ungkapan belasungkawa kami atas kepergian Pater Dr. Neles Kebadabi Tebay, Pr. ke rumah Bapa di Surga. Kami kumpulkan puisi selama sebulan penuh, dari pertengahan April hingga pertengahan Mei 2019.
Buku kumpulan puisi kenangan ini sengaja kami beri judul ‘Sang Pejuang Damai’, karena kami menyadarinya bahwa, julukan Sang Pejuang Damai itu pantas dialamatkan kepada Pater Neles Tebai, Pr.. Mengapa demikian? Karena semasa hidupnya beliau membaktikan seluruh hidupnya demi mewujudkan kedamaian hidup di Tanah Papua. Ia angkat pena demi membebaskan rakyat Papua dari belenggu konflik berkepanjangan, sejak papua diintegrasikan ke dalam NKRI.
Oleh sebabnya, kami hadirkan buku ini dengan maksud untuk mengenang karya-karya perdamaian yang telah dilakukan Almarhum Pater Dr. Neles Kebadabi Tebai, Pr. semasa hidupnya di dunia ini, khususnya di Tanah Papua.
Beliau adalah sang tokoh pejuang perdamaian dari Papua. Melalui Jaringan Damai Papua (JDP) yang dirintisnya, beliau bersama sahabatnya Muridan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memperjuangkan perdamaian itu agar benar-benar terwujud di atas Tanah Papua. Tetapi di tengah perjuangannya itu, ia mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Carolus Salemba pada Minggu, 14 April
2019, setelah sebelumnya Muridan meninggal dunia. Kepergiannya ini meninggalkan duka yang amat mendalam bagi orang Papua. Selain beliau sebagai Koordinator JDP, beliau juga sebagai Ketua STFT Fajar Timur sekaligus pengajar, dan Sekjen Keuskupan Jayapura.Besar harapan kami, semoga buku ini menjadi berkat bagi para sidang pembaca, teristimewa generasi muda Papua dalam meneladani jejak-jejak perjuangan yang telah ditinggalkan Pater Dr. Neles Kebadabi Tebai, Pr. dalam perjuangannya membebaskan rakyat dari konflik yang tiada ujungnya.
Kami sadari bahwa, buku antologi puisi ini jauh dari sempurna dan barangkali tak semenarik karya sastra lain. Oleh karena itu, dengan lapang dada, kami menerima setiap masukan dan kritikan dari para pembaca sekalian demi kesempurnaan buku ini dan kemajuan kesusastraan di Tanah Papua.
Akhirnya kami ucapkan selamat menikmati nikmatnya syair-syair kopi hitam yang terdapat dalam buku ini!
Papua, 21 Juli 2020.
Penyair
Daftar Isi
Segelas Kopi Hitam … vii Ucapan Terima Kasih … ix Tentangmu Aku Curhat … 1
Doa untuk Cenderawasih … 4
Perdamaian … 6
Berdiri tak Memihak … 8
Kompas Arah Sang Kebadabi … 10
Hanya Kebebasan … 11
Sepucuk Rindu … 13
Damai … 15
Demi Dialog Jakarta-Papua … 17
Sepenggal Bahagia Sesaat … 19
Sang Penganut Kata … 22
Neles Tebai … 24
Sang Nabi Perdamaian … 26
Kepergianmu … 28
Pejuang Jalan Damai … 30
Minggu Palma Duka … 32
Perintis Jalan ‘Kebadabi’ … 33
Di Antara Bara dan Api … 35
Paskah Tanpamu, Damai pun Kian Menjauh … 37
Lilin Damai … 40
Damaimu … 42
Bukan Eutanasia … 44
Tiada Ampun … 46
Bukan KehendakNya … 47
Satu Bintang Gugur … 50
Doakanlah Kami … 52
Jiwa Meratap … 53
Damai itu Hidup … 54
Pionir … 55
Leave a Reply