
Wajah Otsus Papua (2)
Oleh A Andreas Goo, Antropolog, Dosen Universitas Cenderawasih. REALITAS Papua kini adalah potret kelam dari kegagalan sistemik negara dalam melindungi masyarakat asli. Jaringan penyakit sosial bukan sekadar persoalan moral, melainkan instrumen sistematis untuk mendekonstruksi eksistensi masyarakat Papua. Setiap praktik destruktif ini adalah bentuk kekerasan struktural yang jauh lebih berbahaya dari sekadar kekerasan fisik, membunuh martabat dan masa

Wajah Otsus Papua (1)
Oleh A Andreas Goo, Antropolog, Dosen Universitas Cenderawasih. SEJARAH panjang Papua adalah kisah tentang penderitaan yang tak kunjung usai. Wilayah seluas 319.000 kilometer persegi ini menyimpan kompleksitas persoalan kemanusiaan mendalam, melampaui sekadar persoalan geografis atau administratif. Papua bukan pula sekadar wilayah di ujung timur Indonesia, melainkan potret nyata dari kegagalan sistemik sebuah negara dalam memperlakukan masyarakat asli.

Kepentingan Negara Terhadap Papua
Oleh A Andreas Goo, Antropolog, Dosen Universitas Cenderawasih. Antropolog NEGARA Indonesia secara sistematis menggunakan regulasi sebagai instrumen utama untuk mendominasi dan mengontrol wilayah Papua. Melalui Undang-Undang dan peraturan pemerintah (termasuk regulasi daerah), negara membatasi ruang gerak dalam upaya penciptaan martabat, identitas diri serta hak-hak dasar Bangsa Papua sebagai karakteristik Papua yang seharusnya dan negara juga menciptakan